Jumat, 13 Oktober 2017

Pelamar Ciamis-Bandung

Ini adalah tentang pengalaman perdana saya dikota kembang.
Selasa, 10 Oktober 2017 akan menjadi hari yang bersejarah dalam kisah petualangan hidup saya. Awalnya gini,ketika aku mulai bosen dengan pekerjaanku di bulan juli lalu, saat itu juga tiba-tiba teman saya, indri rekan seperjuangan partner kerja pas pkl ngajakin kerja tuh di PT. DAESE GARMIN. langsung dong aku mulai tergiur dengan apa yang ditawarkan, mulai dari posisi tempat tinggal yang dijamin nyaman serta pekerjaan yang begitu menyejahterakan. Gajih umr kota bandung saat itu ialah 2.800.000. Ketika itu aku tertatik, dan mulai ngepoin info tentang garmin itu ke indri. Sampai-sampai pas H-1 mau berangkat aku tunjukin nih keseriusan aku buat ngikut ke sana, aku langsung aja ke rumah teman aku itu. Berbincang-bincang nanyain seputar pengalaman dia, awal mula dia masuk kesana pokonya segala hal yag berhubungan dengan itu. Fix alhasil dari pertemuan itu kita nentuin pemberangkatan ke sana fix jam 4 sore.
***singkat***
Kisaran jam empat kurang aku udah nyampe di tempat sobat aku. Waktu itu aku diantar sama mamang, namanya mang yadi terus satu motor lagi mamah sama bi wida. Mereka mengantarkan aku sampai aku naik ke angkutan umum jurusan bandung. Aku duduk di kursi belakang. Gak pernah mikir dan memperdulikan gimana aku nantinya mabok perjalanan apa enggak. Yang jelas saya lebih leluasa duduk dibelakang. 
*ngeng*
Mobil melaju, namun ketika sampai di tasikmalaya, mobilpun berhenti sejenak nyari penumpang lagi hingga si keneknya pulang karena gak dapat penumpang banyak. Yaa terpaksa kamipun dioper ke mobil berikutnya yang satu arah yakni jurusan bandung. Masih sama dimobil inipun saya duduk dibelakang. Di samping saya ada bapak-bapak yang baik banget, beliau mengingatkan saya tentang pentingnya solat, bapa-bapa itu ramah pula, pokonya saya berasa aman gitu duduk disampingnya, gak mikir macem-macem tentang kejahatan ini itu. Yang jelas aqidahnya itu meyakinkan saya bahwa beliau orang baik.
*tasikmalaya garut kabupaten bandung terlewati*
Kami berempat, saya dina yulia, indri, neng sintia, sama mamah indri turun di jl. Cibaduyut kemudian dijemput sama anaknya mamah indri yang ganteng-ganteng. A mahesa sama a indra. Eh maaf yang satunya lagi a mahesa itu ternyata bukan anak mamh indri, saya terpana akan kedekatan mereka. Ternyata kedekatan mereka bukan atas kedekatan keluarga.asik banget orangnya ...gampang akrab dan gak sombong. Mana ganteng lagi ... Hhi ... Motornya itukan ada dua. Otomatis kami harus berpencar nih... Saya sama sintia ngikut a mahe, sedangkan indri dan mamahnya ngikut a indra. Dijalan saya sempat ngobrol gitu.dan ternyata emang bener a mahe itu jurusan akuntansi kaka tingkat tiga tahunan yang lalu kurang lebih. 
Kami sampai di tempat kos pukul 22.00 .kamipun langsung beres2 sambil bercanda-bercandaan hingga mata kami ngantuk kisaran jam 23.00 ... 
**tidur**
Keesokan harinya, rabu 11 oktober .saya dibangunkan dengan suara ayam jantan berkokok kisaran jam setengah empat. Dan gak lama kemudian adzan subuh. Saya langsung bergegas ke kamar kecil untuk melakukan sembahyang dilanjut mandi dan makan. Saya berangkat setengah tujuh menuju pt yang dituju ditemani dengan rekan saya indri. Kami kesana naik angkot warna coklat. Hingga nantinya aku sampai ditempat.deket jaraknya sii .. Kami cuma ngeluarin uang 2.000 untuk sampai disana. Ini nih yang saya suka dari bandung, ramah banget orang sama biaya hidupnya terjangkau banget. 
Tiba ditempat langsung aja saya ngisi daftar hadir pelamar. Saya urutan no 8 waktu itu. Tak lama setelah itu ada orang yang menyapa, ternyata sama dia juga pelamar. Asal kota dari majalaya. Namanya anis sumiyati ... Orangnya baik, cantik, ramah pula. Sambil ngisi waktu luang, saya ngobrol sana sini sama si tth. Malahan kami sempat berangan-angan buat kos bareng jika seandainya keterima disana.
*tingnong*
Seluruh pelamar dikumpulkan,kurang lebih ada 50 orangan yang daftar waktu itu. Tahap pertama ada seleksi masalah administrasi sama komitmen gitu. Pertanyaan yang dipertanyakan kayak gini. Apakah disini ada yang bisa jahit ? Tolong bagi yang bisa jahit untuk memisahkan diri. Bagi yang non jahit dikhususkan min lulusan smk. Tring semua intopeksi diri sambil ngedengerin apa yang diucapin si instruktur. Karena kalo yang gak memenuhi syarat sesuai apa yang disampaikan langsung disuruh pulang. Pertanyaan seputar itu ditanya, ada yang kuliah ? Usia max 23 min 18 ? Blablabla dan seterusnya masih banyak lagi yang berhubungan dengan komimen. Tahap ke dua itu diukur tinggi. Min tinggi yang disyaratkan 155 ... Saat mendengar itu saya agak pesimis karena pernah di ukur sebelumnya waktu di yogya hanya mencapai 153 cm. Tapi begitu nama saya dipanggil ternyata aman... Loncat satu senti ... Ukuran tinggi saya 156 cm. Saya lolos dan saya maju ke tahap berikutnya.
Ditahap berikutnya saya dituntut untuk cermat, cerdas namun cepat. Soal pertama dengan waktu 5 menit harus mengerjakan 60 soal benar salah. Yang kayak bandingin gitu tulisan kiri sama kanan. Kemudian dikertas kedua dalam waktu 10 menit harus ngisi itungan angka dengan tepat dan cepat. Tingtong waktu habis. Hingga penguman tiba. Kata instruktur .. Yang namanya disebutin silahkan pulang. Teman baru yang tadi, teh anis kesebut, sedangkan nama saya blm kesebut. Saya benar2 dalam zona aman atau tidak. Hingga berkas terakhir yang ditangan instruktur, saya berharap kertas itu bukan nama saya. Tapi ternyata nama saya kepanggil dan terpanggil salah tujuh katanya. Saat itu, saya merasa sedih, sekaligus kecewa. Rasanya ingin nangis sekeras mungkin, namun apa daya saya memutar otak kembali hingga saya tahu bahwa rezeki saya belum waktunya, dan mungkin bukan itu tempatnya. Gak enak sama mamah indri yang udah nungguin. Tapi yalah saya harus nelen pahitnya takdir. Ternyata sistem yang diberlakukan antara saya dan indri itu bener2 beda. Kali ini tesnya diperketat. Belum rezeki saya.
Mudah-mudahan next time bisa ditaklukan.

Aku gak pernah nyesel, aku percaya perjuangan itu gak ada yang sia-sia. Meskipun perjuangan gak terbalaskan oleh yang diperjuangkan setidaknya saya punya pengalaman yang luar biasa.

Aku banyak belajar bagaimana caranya waspada diatas kebaikan orang lain, belajar memanage mindset bahwa kalo pikiran kita mengibaratkan dunia itu seperti orng yang sdg mengembala aja. Kayak anak kos gitu. Gak ada yang ngingetin ini iu semuanya dilakuin sendiri. Dan semua itu indah kalo dilakuin dengan ikhlas dan penuh kesadaran.
Sepulangnya saya dari sana aku bertekad untuk membikin pola pikir bahwa aku tinggal di rumah itu, itu bukan rumah aku, itu bukan milik aku, dan orang-orang dirumah tidak bertanggungjawab atas aku. Aku harus menanggung semuanha sendiri. Aku harus mulai mandiri. Gak boleh kayak dulu dulu yang merasa keasikan karena punya mamah yang super kuat perhatian dan pengertian. Mulai sekarang aku harus pandai menyikapi siapapun dengan berbagai karakter yang mereka punya. Begitupin dengan sikap mendidik yang diajarkan mamah. Aku harus ngambil sisi positifnya. Karena darisanalah semua masalah terasa ringan.
Pulang kamis, 12 Oktober 2017 jam 17:30 [ experience of three days]

Sabtu, 26 Agustus 2017

Si pencari kerja

Nasib orang gak akan pernah tahu. Tidak terasa saya sudah lulus dari bangku sekolah tercinta, yaitu smk n 1 ciamis. Semenjak kelulusan ini saya dituntut untuk mengambil jalan hidup. Yaitu hidup untuk yang menghidupkan atau mati untuk yang maha hidup. Saya memilih point pertama karena tekad kuat saya untuk bisa hidup mandiri dan membahagiakan orang tua. Sempat juga saya galau ketika hari penentuan tiba, saya punya ambisi kuat untuk memperkaya ilmu saya dijenjang perkuliahan. Namun, apa daya kalau memang sang ibu tidak mengizinkan maka allah pun sama demikian. Untuk itu saya memilih untuk bekerja. Bekerja setidaknya untuk diri saya pribadi dulu.
Beberapa test lowongan pekerjaan saya geluti dari mulai ciamis, tasik juga banjar. Pertama saya test di toserba yogya, akan tetapi disana bukan rezeki saya. Alhasil tanpa panggilan. Setelah itu saya langsung berbondong-bondong nyari kerja lagi disekitaran jalan tentara pelajar, perintis kemerdekaan ... Alhamdulillah saya keterima di toserba pajajaran. Namun sebelum keterima di sana juga saya ikhtiar sampe ke alfamart panumbangan, rg collection tasik, tetapi yaa bukan tempat saya disana kayaknya ...
Di pajajaran saya bekerja dengan sistem musiman, artinya saya diperbantukan hanya untuk 2 bulan ... Pas lagi momen ramadan sama lebaran idul fitri... Setelah itu nih ... Saya bingung lagi mau kerja dimana, ya lanjut lagi ikhtiar, nyari info ke sana kesini, kemana kemini supaya bisa tau info loker. Selang satu minggu resign dari pj. Saya lanjut melamar ke klinik dr. Jaka. Itu juga info dari mamah saya yang katanya disana lagi ada lowongan. Dan kebetulan lagi sodara saya ada yang jadi dokter disana. Saya langsung tanya-tanya tuh ke dr. W***u.  Singkat cerita sayapun diterima di klinik nurfallah.
Pesan hidup dari saya :
Jangan menyerah, dan taklukan takdirmu 👊👐

Senin, 16 Januari 2017

Entah siapa yang tulus ? yang tanggal 13 Januari 2017 atau 14 Januari 2017.

kamu datang membawa sejuta tawa
dia datang membawa sejuta lelucon yang menawan 
kamu sangat tahu betul dan empati penuh terhadap kehidupan yang saya jalani
dia lebih memilih membicarakan apa yang ia alami selama ini
keduanya seolah-olah membawa kesan nyaman
namun diantara mereka belum tercerminkan sikap tulus 

hanya allah yang tahu dan maha membenarkan hati
peliharalah hati ini, jangan sampai terjebak kedalam lubang permainan zaman.

kamu : "i"
dia : "g"
_dinay26_